10.11.08

Meditasi Dan Kesehatan


Meditasi Dan Kesehatan

Salah satu kebiasaan (daily habits) penting dalam pembentukan tubuh dan jiwa yang sehat adalah melakukan meditasi. Seperti halnya pernafasan yang baik untuk melancarkan sistem getah bening yang dapat mengalirkan racun-racun dalam tubuh serta menjaga daya tahan tubuh kita, meditasi yang benar dapat mengalirkan dan membuang energi-energi atau pikiran-pikiran negatif yang merusak kesehatan fisik dan jiwa kita.
Sekarang saya akan membahas dan menunjukkan bagaimana kebiasaan melakukan meditasi dapat menjaga kesehatan tidak hanya tubuh jasmani tetapi juga terutama pengaruhnya pada kesehatan jiwa kita. Kebiasaan melakukan meditasi merupakan satu dari empat kebiasaan praktisi manajemen diri, yaitu: pola makan dan pola hidup yang sehat dan seimbang (balance diet and balance life), olah raga dan relaksasi (physical exercise/stretching and relaxing), pernafasan yang baik dan benar (deep breathing), dan meditasi (meditation).
Jika sikap rendah hati, mau melayani, sikap pasrah serta integritas diri merupakan indikator tingginya kecerdasan spiritual seseorang, kebiasaan-kebiasaan melakukan pola makan dan hidup yang seimbang, olah raga dan pernapasan yang baik, relaksasi serta meditasi tersebut merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dapat membentuk kecerdasan emosional dan spiritual yang tinggi. Dengan melakukan empat kebiasaan manajemen diri tersebut secara terus menerus, kita dapat meningkatkan kesadaran (awareness) yang membimbing kita menuju kecerdasan emosional dan spiritual yang lebih tinggi.Hal yang terpenting adalah dengan melakukan meditasi kita dapat menemukan makna dan tujuan hidup yang memberikan sense of direction, sehingga dengan demikian selain dapat membantu mengatasi stres, meditasi ternyata dapat meningkatkan produktivitas serta meningkatkan kesehatan seseorang.

Esensi meditasi

Pada prinsipnya meditasi adalah kegiatan untuk memasuki alam bawah sadar kita. Pada saat kita menyelami pikiran bawah sadar kita mengalami proses peningkatan kesadaran. Semakin dalam menyelam melalui alpha, tetha, delta, dan seterusnya, kita akan bisa mencapai puncak kehidupan spiritual. Di situ kita bisa menemukan tujuan hidup kita yang sebenarnya.
Namun, kita mempunyai kebebasan untuk menentukan sampai sejauh mana kita akan menyelami pikiran bawah sadar itu. Kita boleh menyelam sampai alpha saja, atau bahkan sampai delta. Yang pasti, semakin dalam kita memasuki pikiran bawah sadar, kesunyian dan keheningan akan semakin kita rasakan. Selain itu, energi yang kita miliki pun akan semakin besar dan kekuatannya semakin dahsyat.
Sekarang, bagaimana kita dapat menyelami pikiran bawah sadar lebih dalam, dan lebih dalam, sehingga kita bisa mencapai lapisan terbawah kesadaran tempat kita menemukan tujuan hidup yang sebenarnya? Satu-satunya cara untuk mencapainya adalah melalui meditasi penjelajahan transcendental (menembus) alam kesadaran yang lebih luas dan lebih dalam. Melalui meditasi, kita memperoleh energi kehidupan, kekuatan, dan terlebih lagi tuntunan dalam melewatkan hari-hari kehidupan kita.
Esensi meditasi adalah berakhirnya pikiran sadar (conscious mind) kemudian memasuki dimensi lain yang berada di alam bawah sadar (subconscious mind) dan supra kesadaran (supraconscious mind). Meditasi berarti keheningan (silence) – diam (stillness) – kesendirian (solitude). Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. Diam berarti berhentinya aktivitas fisik atau setidaknya irama aktivitas fisiologis yang lambat, sedangkan kesendirian berarti Anda harus melakukannya sendiri tanpa bantuan, tuntunan, atau kehadiran orang lain.

Bagaimana Melakukan Meditasi

Banyak cara meditasi yang digunakan orang untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadar mereka. Sebagai contoh, John Kehoe, penulis buku terlaris Mind Power, melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Akhirnya dia menemukan banyak rahasia yang dia tulis dalam bukunya. Buku Mind Power ini menjadikannya miliuner dan pembicara kelas dunia meskipun berawal dari kesunyian dan pencarian diri.
Melakukan meditasi dapat dimulai dengan belajar melakukan relaksasi atau menurunkan frekuensi gelombang otak dari beta ke alpha. Mengenai hal ini pernah dibahas dalam rubrik Mandiri edisi 22 berjudul “Mengendalikan Pikiran Bawah Sadar”. Berikut adalah tips untuk melakukan meditasi secara sederhana dan mudah:
1. Lakukan senam ringan (stretching) selama + 10 menit kemudian lakukan aktivitas pernapasan seperti yang telah dijelaskan pada edisi minggu lalu. Ini perlu dilakukan agar badan kita segar dan frekuensi gelombang kita mulai memasuki alpha.
2. Pindah ke dalam ruang khusus yang teduh dan sunyi, di mana kita tidak akan terganggu dengan suara televisi, telepon atau apa saja yang mengganggu kekhusyukan kita. Kita bisa menggunakan kaset atau CD lagu khusus untuk meditasi atau musik klasik barok untuk membangun suasana hening. Jika anda suka, dapat digunakan aroma wewangian (aroma therapy).
3. Posisi bisa duduk dengan telapak kaki sejajar lantai atau bersila tanpa menyilangkan kaki (untuk menghindari kesemutan). Pejamkan mata dan mulai melakukan visualisasi anda berada di sebuah tempat yang damai dan nyaman.
4. Lakukan meditasi sekitar 15-30 menit.

Saya tidak dapat menjelaskan tentang apa itu meditasi lebih jauh karena sifat meditasi itu seperti yang tertulis di bawah ini:

Tidak dapat disampaikan lewat buku
Tidak dapat dijelaskan lewat kata-kata
Hanya dapat ditunjukkan
Hanya dapat di alami
Itulah meditasi.

Oleh karena itu, kita perlu untuk terus melatih relaksasi dengan membangun Tempat Kedamaian dan menyempurnakan kemampuan meditasi kita. Pada saatnya nanti, kita dapat melakukan meditasi di mana saja, kapan saja, seperti kata iklan sebuah minuman ringan.
Kebesaran seseorang sangat ditentukan oleh seberapa dalam ia dapat berada dalam pikiran bawah sadarnya. Seperti kata Krishnamurti, seorang mahaguru meditasi dari India: “Anda harus terjun ke dalam air. Dan indahnya meditasi ialah bahwa anda tak pernah tahu di mana Anda berada, ke mana Anda pergi, dan apa jadinya akhir perjalanan Anda. Betapa maha pentingnya meditasi itu; tak ada akhir maupun awalnya. Ia bagai setetes air hujan. Dalam setetes air itu terkandung semua air yang mengalir, sungai-sungai besar, air terjun dan samudera.

Meditasi dan Kesehatan

R.Keith Wallace, ahli fisiologi dari UCLA, melakukan serangkaian penelitian pada sejumlah relawan yang sedang melakukan meditasi. Mereka dipasangi kabel-kabel elektromagnetik yang dihubungkan dengan monitor-monitor untuk menguji fungsi-fungsi kritis pada tubuh mereka sewaktu meditasi. Para relawan mengungkapkan bahwa sewaktu meditasi, mereka menemukan ketenangan batin yang luar biasa. Ketenangan ini sangat mempengaruhi tubuh dan jiwa mereka.
Seorang dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya menemukan temuan baru dalam penelitiannya. Ia menemukan bahwa shalat tahajud, yaitu shalat yang dilakukan dini hari oleh umat Islam —shalat adalah salah satu bentuk meditasi— yang dilakukan secara rutin bisa mencegah seseorang dari serangan berbagai penyakit. Shalat bisa mencegah naik turunnya hormon kortisol yang berperan sebagai indikator stres. Sedangkan stres merupakan salah satu faktor utama pemicu penyakit, termasuk kanker.
Penelitian Sebuah publikasi penelitian tentang kanker yang dilakukan oleh para peneliti dari National Institutes of Health, USA yang dipimpin oleh Dr. Richard Childs, menyatakan bahwa penyakit kanker yang berat seperti kanker darah, kanker ginjal, dan kanker getah bening biasanya sangat resisten (tidak mempan) terhadap berbagai pengobatan seperti chemotherapy, maupun radio therapy. Namun, meskipun resisten terhadap berbagai pengobatan medis tersebut, sel-sel kanker ganas ini rupanya sangat rentan (susceptible) terhadap sistem kekebalan tubuh (sistem imunitas) penderita.
Apa arti laporan ilmiah ini? Sungguh luar biasa bahwa ternyata penyakit kanker yang sangat berat dapat dan hanya dapat disembuhkan oleh diri penderita itu sendiri melalui peningkatan sistem kekebalan tubuhnya. Bagaimana caranya? Seperti hasil penelitian ilmiah dari Surabaya — penderita perlu melakukan meditasi dan doa yang terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan respon imun/kekebalan tubuh terhadap penyakit. Bagaimana dengan penyakit AIDS? Menurut Anda apakah penyakit ini juga bisa disembuhkan. Jawabannya adalah ya!

Semoga Bermanfaat

Oleh. J.E Sirait.